Monday, November 9, 2015

SEJARAH KARESIDENAN


Karesidenan adalah sebuah pembagian administratif dalam sebuah provinsi di Hindia Belanda dan kemudian Indonesia hingga tahun 1950-an. Sebuah karesidenan
(regentschappen) terdiri atas beberapa afdeeling (kabupaten). Tidak di semua provinsi di Indonesia pernah ada karesidenan. Hanya di pulau Jawa, Sumatra, Kalimantan, Bali, Lombok dan Sulawesi saja. Biasanya ini daerah-daerah yang penduduknya banyak.

Kata karesidenan berasal dari Bahasa Belanda Residentie. Sebuah karesidenan dikepalai oleh residen, yang berasal dari Bahasa Belanda Resident. Di atas residen adalah gubernur jenderal, yang memerintah atas nama Raja dan Ratu Belanda.


Semenjak krisis pada tahun 1950-an, sudah tidak ada karesidenan lagi dan yang muncul faktor kekuasaannya adalah kabupaten. Karesidenan kemudian dikenal dengan istilah "Pembantu Gubernur" (istilah ini sekarang tidak digunakan lagi). Namun, sebutan "eks-karesidenan" masih dipakai secara informal.

Sebuah sisa pemakaian karesidenan adalah tanda kendaraan bermotor (pelat nomor). Pembagiannya, terutama di pulau Jawa masih banyak berdasarkan karesidenan.

Karisidenan di Pulau Jawa:
  1. Karesidenan Bagelen, dihapus di tahun 1901 dan digabung menjadi Karesidenan Kedu 
  2. Karesidenan Banten (Bantam) 
  3. Karesidenan Banyumas 
  4. Karesidenan Besuki (Basoeki) 
  5. Karesidenan Bogor (Buitenzorg) 
  6. Karesidenan Cirebon (Tjirebon) 
  7. Karesidenan Jakarta (Batavia) 
  8. Karesidenan Karawang (Kerawang) 
  9. Karesidenan Kediri 
  10. Karesidenan Kedu (Karangandjar) 
  11. Karesidenan Madiun (Madioen) 
  12. Karesidenan Madura (Madoera) 
  13. Karesidenan Malang (Malang-Pasoeroewan) 
  14. Karesidenan Pati (Djapara) 
  15. Karesidenan Priangan (Preanger) 
  16. Karesidenan Pekalongan 
  17. Karesidenan Rembang 
  18. Karesidenan Bojonegoro 
  19. Karesidenan Salatiga 
  20. Karesidenan Semarang (Samarang) 
  21. Karesidenan Surabaya 
  22. Karesidenan Surakarta (Soerakarta), 
  23. Karesidenan Yogyakarta (Jogjakarta), dinaikkan menjadi provinsi pada tahun 1928



    Sumber:klik

No comments:

Post a Comment